BlogCopas 1 Kosakata Q S Al Hujurat Ayat 10 12 Terlengkap. Al Hujurat Ayat 10 13 Arti Perkata Surat Al Hujarat Dalam B Indonesia Source: adinawas.com. Tafsir Quran per Kata adalah cara cepat belajar memahami Al Quran. Al Hujurat Ayat 10 Youtube Source: youtube.com. Taft 7-12 GEAR UP. Hukum Tajwid Surat Al Hujurat Ayat 10 Sobat Ngaji
وَهُوَ الَّذِىۡ يُرۡسِلُ الرِّيٰحَ بُشۡرًۢا بَيۡنَ يَدَىۡ رَحۡمَتِهٖ ‌ؕ حَتّٰۤى اِذَاۤ اَقَلَّتۡ سَحَابًا ثِقَالًا سُقۡنٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَنۡزَلۡنَا بِهِ الۡمَآءَ فَاَخۡرَجۡنَا بِهٖ مِنۡ كُلِّ الثَّمَرٰتِ‌ؕ كَذٰلِكَ نُخۡرِجُ الۡمَوۡتٰى لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُوۡنَ‏ Wa Huwal lazii yursilur riyaaha bushram baina yadai rahmatihii hattaaa izaaa aqallat sahaaban siqoolan suqnaahu libaladim maiyitin fa annzalnaa bihil maaa'a fa akhrajnaa bihii minn kullis samaraat; kazaalika nukhrijul mawtaa la'allakum tazakkaruun Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya hujan, sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Juz ke-8 Tafsir Dialah Allah yang meniupkan dan menggerakkan angin sebagai kabar gembira, yakni tanda yang mendahului kedatangan rahmat-Nya, yaitu turunnya hujan, sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus yang telah rusak tanamannya karena ketiadaan air, lalu Kami turunkan hujan lebat di daerah yang tandus itu hingga daerah tersebut menjadi subur. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan dan tanaman yang beragam warna dan rasanya. Seperti menumbuhkan tanah yang sudah mati menjadi subur itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu, wahai manusia, mengambil pelajaran bahwa hari kebangkitan adalah benar adanya. Dengan kedua ayat ini Allah menegaskan bahwa salah satu karunia besar yang dilimpahkan kepada hamba-Nya ialah menggerakkan angin sebagai tanda bagi kedatangan nikmat-Nya yaitu angin yang membawa awan tebal yang dihalaunya ke negeri yang kering yang telah rusak tanamannya karena ketiadaan air, kering sumurnya karena tak ada hujan dan penduduknya menderita karena haus dan lapar. Lalu Dia menurunkan di negeri itu hujan yang lebat sehingga negeri yang hampir mati itu menjadi subur kembali dan sumur-sumurnya penuh berisi air dengan demikian hiduplah penduduknya dengan serba kecukupan dari hasil tanaman-tanaman itu yang berlimpah-ruah. Mengenai peran hujan yang "menghidupkan" lahan yang "mati" yang disebutkan dalam Al-Qur'an sudah dianalisa oleh para pakar ilmu pengetahuan karena hujan, di samping membawa butiran air, suatu materi yang penting untuk kehidupan semua mahluk hidup di dunia, ternyata butiran air hujan juga membawa serta material yang berfungsi sebagai pupuk. Saat air laut yang menguap dan mencapai awan, ia mengandung sesuatu yang dapat merevitalisasi daratan yang mati. Butiran air hujan yang mengandung bahan-bahan revitalisasi tersebut biasa dikenal dengan nama "surface tension droplets". Bahan-bahan ini diperoleh dari lapisan permukaan laut yang ikut menguap. Pada lapisan tipis dengan ketebalan kurang dari seper-sepuluh milimeter dan biasa disebut "lapisan mikro" oleh para ahli biologi ini, ditemukan banyak serasah organik yang berasal dari dekomposisi algae renik dan zooplankton. Beberapa serasah ini mengumpulkan dan menyerap beberapa elemen, seperti fosfor, magnesium dan potasium, yang jarang diperoleh di dalam air laut. Serasah ini juga menyerap logam berat seperti tembaga, zink, cobalt dan lead. Tanaman di daratan akan memperoleh sebagian besar garam-garam mineral dan elemen lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhannya bersamaan dengan datangnya air hujan. Garam-garam yang turun bersama air hujan, merupakan suatu miniatur dari pupuk yang biasa digunakan dalam pertanian Natrium, Potasium, Kalium dan sebagainya. Logam berat di udara akan membentuk elemen yang akan meningkatkan produktivitas pada saat pertumbuhan dan pembuahan tanaman. Dengan demikian, hujan adalah sumber pupuk yang sangat penting. Dengan pupuk yang dikandung pada butiran hujan saja, dalam waktu 100 tahun, tanah yang miskin hara dapat mengumpulkan semua elemen yang diperlukan untuk tumbuhnya tanaman. Hutan juga tumbuh dan memperoleh keperluan hidupnya dari semua bahan kimia yang berasal dari laut. Dengan cara demikian, setiap tahun sekitar 150 ton pupuk jatuh ke bumi. Tanpa mekanisme ini, maka mungkin jumlah jenis tanaman tidak akan sebanyak yang kita ketahui saat ini dan kemungkinan ketidak seimbangan ekologi dapat juga terjadi. Memang tidak semua negeri yang mendapat limpahan rahmat itu, tetapi ada pula beberapa tempat di muka bumi yang tidak dicurahi hujan yang banyak, bahkan ada pula beberapa daerah dicurahi hujan tetapi tanah di daerah itu hilang sia-sia tidak ada manfaatnya sedikit pun. Mengenai tanah-tanah yang tidak dicurahi hujan itu Allah berfirman Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan Dia juga menurunkan butiran-butiran es dari langit, yaitu dari gumpalan-gumpalan awan seperti gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya butiran-butiran es itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan. an-Nur/24 43 Menurut ayat ini hujan lebat yang disertai hujan es itu tidak tercurah ke seluruh pelosok di muka bumi, hanya Allah-lah yang menentukan di mana hujan akan turun dan di mana pula awan tebal itu sekadar lewat saja sehingga daerah itu tetap tandus dan kering. sumber Keterangan mengenai QS. Al-A’rafSurat Al A'raaf yang berjumlah 206 ayat termasuk golongan surat Makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surat Al An'aam dan termasuk golongan surat Assab 'uththiwaal tujuh surat yang panjang. Dinamakan Al A'raaf karena perkataan Al A'raaf terdapat dalam ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al A'raaf yaitu tempat yang tertinggi di batas surga dan neraka.
Ayat80. QS. Al-A'raf Ayat 80. وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ. 80. Dan (Kami juga telah mengutus) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu melakukan
وَهُوَ ٱلَّذِي يُرۡسِلُ ٱلرِّيَٰحَ بُشۡرَۢا بَيۡنَ يَدَيۡ رَحۡمَتِهِۦۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَقَلَّتۡ سَحَابٗا ثِقَالٗا سُقۡنَٰهُ لِبَلَدٖ مَّيِّتٖ فَأَنزَلۡنَا بِهِ ٱلۡمَآءَ فَأَخۡرَجۡنَا بِهِۦ مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِۚ كَذَٰلِكَ نُخۡرِجُ ٱلۡمَوۡتَىٰ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ Wa Huwal lazee yursilur riyaaha bushram baina yadai rahmatihee hattaaa izaaa aqallat sahaaban siqaalan suqnaahu libaladim maiyitin fa annzalnaa bihil maaa’a fa akhrajnaa bihee minn kullis samaraat; kazaalika nukhrijul mawtaa la’allakum tazakkaroon English Translation Here you can read various translations of verse 57 And it is He who sends the winds as good tidings before His mercy until, when they have carried heavy rainclouds, We drive them to a dead land and We send down rain therein and bring forth thereby [some] of all the fruits. Thus will We bring forth the dead; perhaps you may be reminded. Yusuf AliIt is He Who sendeth the winds like heralds of glad tidings, going before His mercy when they have carried the heavy-laden clouds, We drive them to a land that is dead, make rain to descend thereon, and produce every kind of harvest therewith thus shall We raise up the dead perchance ye may remember. Abul Ala MaududiAnd it is He Who sends forth winds as glad tidings in advance of His Mercy, and when they have carried a heavy-laden cloud We drive it to a dead land, then We send down rain from it and bring forth therwith fruits of every kind. In this manner do We raise the dead that you may take heed. Muhsin KhanAnd it is He Who sends the winds as heralds of glad tidings, going before His Mercy rain. Till when they have carried a heavy-laden cloud, We drive it to a land that is dead, then We cause water rain to descend thereon. Then We produce every kind of fruit therewith. Similarly, We shall raise up the dead, so that you may remember or take heed. PickthallAnd He it is Who sendeth the winds as tidings heralding His mercy, till, when they bear a cloud heavy with rain, We lead it to a dead land, and then cause water to descend thereon and thereby bring forth fruits of every kind. Thus bring We forth the dead. Haply ye may remember. Dr. GhaliAnd He is The One Who sends the winds, bearing good tidings before Literally between the two hands of His mercy His mercy, till when they carry heavy clouds, We drive it the clouds to a dead land; then We therewith send down water; so We bring out therewith products of all kinds. Thus We will bring out the dead, that possibly you would be mindful. Abdel HaleemIt is God who sends the winds, bearing good news of His coming grace, and when they have gathered up the heavy clouds, We drive them to a dead land where We cause rain to fall, bringing out all kinds of crops, just as We shall bring out the dead. Will you not reflect? Muhammad Junagarhiاور وه ایسا ہے کہ اپنی باران رحمت سے پہلے ہواؤں کو بھیجتا ہے کہ وه خوش کر دیتی ہیں، یہاں تک کہ جب وه ہوائیں بھاری بادلوں کو اٹھا لیتی ہیں، تو ہم اس بادل کو کسی خشک سرزمین کی طرف ہانک لے جاتے ہیں، پھر اس بادل سے پانی برساتے ہیں پھر اس پانی سے ہر قسم کے پھل نکالتے ہیں۔ یوں ہی ہم مردوں کو نکال کھڑا کریں گے تاکہ تم سمجھو Quran 7 Verse 57 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Al-A’raf ayat 57, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 757 And it is He Who sends forth winds as glad tidings in advance of His Mercy, and when they have carried a heavy-laden cloud We drive it to a dead land, then We send down rain from it and bring forth therwith fruits of every kind. In this manner do We raise the dead that you may take heed. There is no commentary by Abul Maududi available for this verse. Ibn-Kathir 57. And it is He Who sends the winds as heralds of glad tidings, going before His mercy rain. Till when they have carried a heavy-laden cloud, We drive it to a land that is dead, then We cause water rain to descend thereon. Then We produce every kind of fruit therewith. Similarly, We shall raise up the dead, so that you may remember or take heed. 58. The vegetation of a good land comes forth easily by the permission of its Lord; and that which is bad, brings forth nothing but a little with difficulty. Thus do We explain variously the Ayat for a people who give thanks. Among Allah’s Signs, He sends down the Rain and brings forth the Produce After Allah stated that He created the heavens and earth and that He is the Owner and Possessor of the affairs Who makes things subservient for mankind, He ordained that He be invoked in Du`a’, for He is able to do all things. Allah also stated that He is the Sustainer and He resurrects the dead on the Day of Resurrection. Here, Allah said that He sends the wind that spreads the clouds that are laden with rain. Allah said in another Ayah, ﴿وَمِنْ ءَايَـتِهِ أَن يُرْسِلَ الرِّيَـحَ مُبَشِّرَتٍ﴾ And among His signs is this, that He sends the winds with glad tidings ﴿3046﴾. Allah’s statement, ﴿بَيْنَ يَدَىْ رَحْمَتِهِ﴾ going before His mercy means, before the rain. Allah also said; ﴿وَهُوَ الَّذِى يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُواْ وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِىُّ الْحَمِيدُ ﴾ And He it is Who sends down the rain after they have despaired, and spreads His mercy. And He is Al-Wali the Guardian, Al-Hamid the praiseworthy ﴿4228﴾ and, ﴿فَانظُرْ إِلَى ءَاثَـرِ رَحْمَةِ اللَّهِ كَيْفَ يُحْىِ الاٌّرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَآ إِنَّ ذَلِكَ لَمُحْىِ الْمَوْتَى وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ ﴾ Look then at the results of Allah’s mercy, how He revives the earth after its death. Verily, that ﴿is the one Who﴾ shall indeed raise the dead, and He is able to do all things ﴿3050﴾. Allah said next, ﴿حَتَّى إِذَآ أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالاً﴾ Till when they have carried a heavy-laden cloud when the wind carries clouds that are heavy with rain, and this is why these clouds are heavy, close to the earth, and their color is dark. Allah’s statement, ﴿سُقْنَـهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ﴾ We drive it to a land that is dead that is, a dry land that does not have any vegetation. This Ayah is similar to another Ayah, ﴿وَءَايَةٌ لَّهُمُ الاٌّرْضُ الْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَـهَا﴾ And a sign for them is the dead land. We give it life ﴿3633﴾. This is why Allah said here, ﴿فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِن كُلِّ الثَّمَرَتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْموْتَى﴾ Then We produce every kind of fruit therewith. Similarly, We shall raise up the dead. meaning, just as We bring life to dead land, We shall raise up the dead on the Day of Resurrection, after they have disintegrated. Allah will send down rain from the sky and the rain will pour on the earth for forty days. The corpses will then be brought up in their graves, just as the seeds become grow in the ground on receiving rain. Allah often mentions this similarity in the Qur’an when He gives the example of what will happen on the Day of Resurrection, and bringing life to dead land, ﴿لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ﴾ so that you may remember or take heed. Allah’s statement, ﴿وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ﴾ The vegetation of a good land comes forth easily by the permission of its Lord; meaning, the good land produces its vegetation rapidly and proficiently. Allah said in another Ayah about Maryam, mother of `Isa, peace be upon him; ﴿وَأَنبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا﴾ He made her grow in a good manner. ﴿337﴾ The Ayah continues, ﴿وَالَّذِى خَبُثَ لاَ يَخْرُجُ إِلاَّ نَكِدًا﴾ and that which is bad, brings forth nothing but with difficulty. Mujahid, and others such as As-Sibakh, etc. also said this. Al-Bukhari recorded that Abu Musa said that the Messenger of Allah said, مَثَلُ مَا بَعَثَنِي اللهُ بِهِ مِنَ الْعِلْمِ وَالْهُدَى كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا فَكَانَتْ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتِ الْمَاءَ فَأَنْبَتَتِ الْكَلَأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتِ الْمَاءَ فَنَفَعَ اللهُ بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا وَأَصَابَ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى إِنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لَا تُمْسِكُ مَاءً وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً، فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِي دِينِ اللهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِي اللهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِه» The parable of the guidance and knowledge with which Allah has sent me is that of an abundant rain falling on a land, some of which was fertile soil that absorbed rain water and brought forth vegetation and grass in abundance. And another portion of it was hard and held the rain water; and Allah benefited the people with it, they utilized it for drinking, making their animals drink from it, and for irrigation of the land for cultivation. And a portion of it was barren which could neither hold the water nor bring forth vegetation. The first is the example of the person who comprehends Allah’s religion and gets benefit which Allah sent me with, by learnign and teaching others. The last example is that of a person who does not care for it and does not accept the guidance Allah sent me with. Quick navigation links
ApiDi Dasar Laut Dalam Al-Quran: Tafsir Surah At-Tur Ayat 6. Khazanah. Semua Dialog Doa Al-Quran Mushaf Al-Quran Tradisi Al-Quran. Kajian Rasm dalam Mushaf Kuno Nusantara
وَهُوَ ٱلَّذِى يُرْسِلُ ٱلرِّيَٰحَ بُشْرًۢا بَيْنَ يَدَىْ رَحْمَتِهِۦ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ ٱلْمَآءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِۦ مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ ٱلْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ Arab-Latin Wa huwallażī yursilur-riyāḥa busyram baina yadai raḥmatih, ḥattā iżā aqallat saḥāban ṡiqālan suqnāhu libaladim mayyitin fa anzalnā bihil-mā`a fa akhrajnā bihī ming kulliṡ-ṡamarāt, każālika nukhrijul-mautā la'allakum tażakkarụnArtinya Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya hujan; hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Al-A'raf 56 ✵ Al-A'raf 58 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Penting Tentang Surat Al-A’raf Ayat 57 Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 57 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan penting dari ayat ini. Terdokumentasi pelbagai penjabaran dari kalangan ahli tafsir terkait kandungan surat Al-A’raf ayat 57, antara lain seperti di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan Allah , Dia lah yang telah mengirim angin-angin yang baik dengan membawa kabar gembira akan datangnya hujan yang ia sebarkan dengan izin Allah, sehingga makhluk-makhluk akan meresakan kegembiraan terhadap rahmat Allah, hingga apabila angin itu telah menghimpun awan yang sarat dengan air hujan, Allah menyiramnya dengan air hujan tersebut supaya bisa menghidupkan daerah yang tanahnya telah tandus dan telah mengering pepohonan dan tanaman-tanamannya, maka dengan itu, Allah menurunkan air hujan, dan Allah menumbuhkan dengan sebab hujan itu rerumputan, pepohonan, dan tanaman-tanaman. Setelah itu, pohon-pohon kembali dipenuhi oleh berbagai macam buah-buahan. Sebagiamana kami menghidupkan daerah yang telah mati dengan air hujan, Kami pun akan menghidupkan orang-orang mati dari kubur-kubur mereka dalam keadaan hidup-hidup setelah kehancuran mereka agar kalian dapat mengambil pelajaran dengan itu, dan selanjutnya kalian menjadikannya sebagai petunjuk terhadap keesaan Allah dan kekuasaanNya untuk membangkitkan jasad yang telah mati.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram57. Allah -Subḥānahu- adalah Rabb yang mengirimkan angin untuk memberi kabar gembira akan datangnya hujan. Sampai ketika angin itu membawa gumpalan awan pekat yang berisi air, maka Kami giring awan itu ke daerah yang gersang, lalu Kami turunkan air hujan di daerah tersebut. Kemudian dengan air itu Kami menumbuhkan segala macam buah-buahan. Dan sebagaimana Kami menumbuhkan buah-buahan itu, Kami akan mengeluarkan orang-orang yang mati dari dalam kuburnya dalam kondisi hidup. Kami melakukan hal itu dengan harapan agar kalian -wahai manusia- mengingat kekuasaan Allah dan keindahan ciptaan-Nya. Sesungguhnya Dia Mahakuasa untuk menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah57. Allah mengabarkan tentang karunia-Nya dalam menghidupkan bumi yang mati, sebagai bukti adanya hari kebangkitan. Dia mengirim angin sebagai pembawa kabar gembira akan datangnya hujan; hingga jetika angin itu telah mengumpulkan awan-awan mendung yang dipenuhi air, Kami menurunkannya ke tanah yang tandus yang tidak ada tanaman. Sehingga dengan keagungan dan kekuasaan Kami yang sempurna, Kami menurunkan hujan dari awan tersebut, lalu dengan air itu Kami tumbuhkan segala jenis buah-buahan. Sebagaimana Kami mengeluarkan buah-buahan dari tanah yang tandus, demikian pula Kami mengeluarkan dan menghidupkan orang-orang mati dari kubur mereka pada hari kebangkitan. Hal ini agar kalian mengingat kekuasaan Allah dan beriman kepada hari dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah57. وَهُوَ الَّذِى يُرْسِلُ الرِّيٰحَ Dan Dialah yang meniupkan angin Ayat ini mengandung penyebutan salah satu nikmat dari nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya serta sebagai bukti atas ke-Esaan-Nya dan ketetapan sifat ketuhanan-Nya. بُشْرًۢا sebagai pembawa berita gembira Yakni angin yang membawa berita gembira berupa hujan. حَتَّىٰٓ إِذَآ أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung Yakni hingga ketika angin itu berhembus membawa awan yang berat karena mengandung air. سُقْنٰهُKami halau Yakni awan itu. لِبَلَدٍ مَّيِّتٍke suatu daerah yang tandus Yakni tanah gersang yang tidak ada tumbuhan padanya. فَأَنزَلْنَا بِهِ الْمَآءَlalu Kami turunkan hujan di daerah itu Yakni di tanah tersebut. فَأَخْرَجْنَا بِهِۦmaka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu Yakni dengan air hujan itu. مِن كُلِّ الثَّمَرٰتِ ۚ pelbagai macam buah-buahan Yakni dengan semua jenisnya. كَذٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati Yakni sebagaimana dikeluarkannya buah-buahan dengan cara yang menakjubkan tersebut maka adakah sesuatu yang menghalangi Allah untuk mengeluarkan orang-orang mati dari kubur mereka. لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran Sehingga kalian mengetahui besarnya kekuasaan-Nya dan keluarbiasaan ciptaan-Nya, serta mengetahui bahwa Dia berkuasa untuk membangkitkan kalian.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah57. Dialah Allah SWT yang mengutus angin kencang yang membawa kabar baik dan hujan deras, hingga apabila angin itu membawa awan yang penuh dengan air, Kami halau awan itu untuk menghidupkan tanah tandus yang tidak ada tanaman di dalamnya, lalu Kami turunkan air di negeri itu, lalu Kami tumbuhkan berbagai jenis buah. Sebagaimana menumbuhkan buah dan tanaman itu, Kami mengeluarkan orang-orang mati dari kuburan dalam keadaan hidup pada hari pembangkitan, supaya kalian merenung dan mempelajari kuasa Allah untuk membangkitkan dan atas segala sesuatu, serta supaya kalian beriman hanya kepada Allah, tiada sekutu bagiNya.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahDialah yang mengutus angin sebagai kabar gembira} kabar gembira {yang mendahului kedatangan rahmatNya} mendahului hujan {sehingga apabila angin itu membawa} angin itu membawa {awan yang berat} yang mengandung air {Kami halau ia ke suatu negeri yang mati} negeri yang tandus, tiada tumbuhan di dalamnya {lalu Kami turunkan hujan di sana. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang mati agar kalian ingatMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H57 Allah menjelaskan salah satu bukti kuasaNya dan salah satu bentuk karuniaNYa. Dia berfirman ”dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum datang RahmatNya hujan” yakni angin yang membawa hujan, yang memicu hujan dari bumi dengan izin Allah maka makhluk bersuka cita dengan rahmat Allah dan hati mereka menjadi tenang sebelum ia turun. ”hingga apabila angin itu membawa awan mendung” sebagian darinya meniupnya lalu ia bertemu dengan angin yang lain, dan bersatu dengan angin yang lain lagi. ”kami halau ke suatu daerah yang tandus” hewan-hewannya hampir mati dan manusianya hampir berputus asa atas rahmat Allah “lalu kami turunkan” pada daerah yang tandus itu “hujan” yang deras dari awan itu. Allah mengirimkan angin yang mengucurkannya dan angin yang meratakannya dengan izin Allah. Lalu kami tumbuhkan dengannya tumbuhan-tumbuhan, maka mereka bersuka cita dengan rahmat Allah, dan menikmati kebaikan Allah. FirmanNYa ”seperti itulah kami membangkitkan orang-orang yang mati. mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.” Yakni sebagaimana kami hidupkan bumi setelah ia mati dengan tumbuhan-tumbuhan, maka begitu pula kami mengeluarkan orang-orang mati dari kubur mereka setelah mereka sebelumnya adalah tulang-belulang yang tercecer. Ini adalah argument yang sangat jelas. karena diantara kedua perkara tersebut tidak ada perbedaan. orang yang mengingkari kebangkitan karena menurutnya mustahil, padahal ia melihat yang sama dengannya adalah orang yang sombong yang mengingkari hal-hal kongkrit. Ini mengandung dorongan untuk merenungkan dan memikirkan nimat-nikmat Allah dengan mata yang dapat mengambil pelajaran dan ibarah, bukan mata yang penuh dengan kelalaian dan kelengahan.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-A’raf ayat 57 Untuk dihidupkannya, di mana sebeumnya hewan-hewannya hampir binasa dan penduduknya hampir berputus asa dari rahmat Allah. Yakni sebagaimana Kami hidupkan tanah yang mati dengan ditumbuhnya pohon-pohon, seperti itulah Kami menghidupkan orang-orang yang telah mati dari kubur-kubur mereka setelah sebelumnya mereka sebagai tulang belulang. Hal ini adalah pendalilan yang jelas, karena tidak ada perbedaan antara kedua perkara tersebut. Oleh karena itu, orang yang mengingkari kebangkitan padahal ia melihat sesuatu yang semisalnya, sama saja orang yang memang keras kepala, dan sama saja mengingkari hal yang dapat dirasakan. Dalam ayat ini terdapat anjuran untuk memikirkan nikmat-nikmat Allah, melihatnya dengan mengambil pelajaran, tidak dengan hati yang lalai dan kurang peduli. Sehingga kamu beriman.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 57Dialah Allah yang meniupkan dan menggerakkan angin sebagai kabar gembira, yakni tanda yang mendahului kedatangan rahmat-Nya, yaitu turunnya hujan, sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus yang telah rusak tanamannya karena ketiadaan air, lalu kami turunkan hujan lebat di daerah yang tandus itu hingga daerah tersebut menjadi subur. Kemudian kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan dan tanaman yang beragam warna dan rasanya. Seperti menumbuhkan tanah yang sudah mati menjadi subur itulah kami membangkitkan orang yang telah mati, mudahmudahan kamu, wahai manusia, mengambil pelajaran bahwa hari kebangkitan adalah benar adanya. Kemudian Allah memberikan perumpamaan dengan tanah baik dan subur serta tanah yang buruk dan tidak subur untuk menjelaskan sifat dan tabiat manusia. Orang yang baik sifatnya akan dapat menerima kebenaran, sementara orang yang buruk sifat dan tabiatnya tidak dapat menerima kebenaran. Dan jika hujan turun pada tanah yang baik, tanaman-tanamannya akan tumbuh subur dengan izin tuhan; dan adapun jika hujan turun pada tanah yang buruk, ia tidak akan dapat menumbuhkan tanaman yang baik melainkan hanya akan menumbuhkan tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda kebesaran kami bagi orang-orang yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah bermacam penafsiran dari banyak mufassirin mengenai isi dan arti surat Al-A’raf ayat 57 arab-latin dan artinya, moga-moga menambah kebaikan bagi kita bersama. Bantulah usaha kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Sering Dicari Terdapat banyak konten yang sering dicari, seperti surat/ayat Al-Ma’idah 3, Az-Zumar 53, Al-Qari’ah, Yusuf, Al-Kahfi 1-10, An-Naziat. Ada pula An-Nashr, Bismillah, Al-Ashr, Al-Lahab, Quraisy, An-Nisa 59. Al-Ma’idah 3Az-Zumar 53Al-Qari’ahYusufAl-Kahfi 1-10An-NaziatAn-NashrBismillahAl-AshrAl-LahabQuraisyAn-Nisa 59 Pencarian al luqman ayat 14 latin, al qoriah ayat 5, imran ayat 190-191, ayat 11, surat 4 ayat 7 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
SuratAl-Ahzab sendiri merupakan surat ke 33 yang mana ayat 1-30 terdapat pada Juz 21 dan ayat 31-73 terdapat pada Juz 22. Tergolong Surat Makkiyah dengan jumlah ayat sebanyak 73 ayat. Baca Juga: Surat Al-Hujurat Ayat 6: Teks Arab, Latin, Terjemah, Arti Perkata dan Tafsir. Berikut ini Teks Arab, Latin, Terjemah Bahasa Indonesia dan Inggris
AlQur'an Surat Al-araf Ayat ke-57 dan Terjemahan Bahasa Indonesia
1) Ayat ini membenarkan sebuah penemuan ilmiah yang belum diketahui saat al-Qur'ân diturunkan, yaitu angin mengandung uap air. Ketika dihembus, angin akan berkumpul di suatu tempat dan menjadi awan. Awan inilah yang kemudian menurunkan hujan setelah berkumpul dan menebal. Anda harus
Ibnu'Abbas berkata: Ayat ini adalah suatu perumpamaan yang diberikan Allah bagi orang mukmin dan orang kafir, bagi orang baik dan orang jahat. Allah menyerupakan orang-orang itu dengan tanah yang baik dan yang buruk, dan Allah mengumpamakan turunnya Al-Qur'an dengan turunnya hujan. Maka bumi yang baik dengan turunnya hujan dapat menghasilkan LjNtZIn.
  • npmub821ll.pages.dev/391
  • npmub821ll.pages.dev/180
  • npmub821ll.pages.dev/331
  • npmub821ll.pages.dev/245
  • npmub821ll.pages.dev/178
  • npmub821ll.pages.dev/334
  • npmub821ll.pages.dev/74
  • npmub821ll.pages.dev/344
  • npmub821ll.pages.dev/383
  • arti perkata surat al a raf ayat 57