RumahTerapi Khalifa Hadir dengan layanan Terapi Gangguan Kejiwaan, hadir sebagai panti rehabilitasi atau klinik Jiwa yang memberikan sebuah methode terapi gangguan kejiwaan secara holistik dengan methode gabungan antara Medis Psikiatri, Pengobatan Akupuntur, Totok syaraf, Bekam, Ruqyah, Herbal, Hipnoterapi, SEFT serta pendekatan psikologi secara ramah profesional dan kekeluargaan.
Ditulis oleh Maria Ayuningtias, Psikolog. Psikolog Klinik Jiwa dan Panti Rehabilitasi Mental Jiwa Sehat Beberapa tahun belakangan, autisme menjadi salah satu “trending topic” gangguan perkembangan pada anak. Padahal selain autisme, masih terdapat berbagai macam gangguan perkembangan yang lainnya. Salah satu gangguan perkembangan yang cukup sering ditemui dalam pengalaman praktek psikologi saya, adalah ADHD. Mengenal ADHD ADHD adalah suatu gangguan perkembangan yang ditandai dengan adanya gangguan pemusatan perhatian dan / atau tingkah laku yang hiperaktif. ADHD merupakan kepanjangan dari Attention Deficit / Hyperactivity Disorder atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai GPPH Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas. Menurut data, ADHD lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Seringkali terjadi, anak dengan ADHD salah diberi diagnosa yang lain, mau pun di “label” sebagai anak yang nakal dan tidak dapat diatur. Padahal hal tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman orang tua, mau pun pengajar tentang gejala-gejala ADHD. Semakin cepat gangguan ADHD di deteksi, dan mendapatkan penanganan maka harapannya prognosisnya perkembangan ke depannya menjadi semakin baik. Diharapkan orang tua yang melihat atau mencurigai adanya gejala-gejala ADHD pada anaknya, dapat segera mengkonsultasikannya kepada tenaga profesional psikolog, psikiater, mau pun dokter anak. Jangan sampai menunda-nunda waktu, dan mengabaikan gejala-gejala yang ada. Diagnosa ADHD sendiri idealnya tidak hanya ditegakkan oleh tenaga profesional dari satu bidang ilmu tertentu misalnya hanya psikolog atau psikiater atau dokter anak, namun diperlukan pendekatan multi disiplin untuk memberikan diagnosa ADHD atau pun gangguan perkembangan yang lain. Penyebab ADHD Hingga saat ini, penyebab dari ADHD belum diketahui secara pasti. Namun beberapa ahli percaya bahwa ADHD dibebabkan karena kondisi medis atau gangguan perkembangan neurologis yang disebabkan karena ketidakseimbangan kimiawi di otak. Selain itu beberapa ahli juga mengatakan kemungkinan ADHD disebabkan oleh gangguan pada masa kehamilan, ibu yang merokok atau mengkonsumsi alkohol di masa kehamilan,atau ibu yang mengalami stress akut saat masa kehamilan. Gejala utama dari ADHD a. Inattention kesulitan memusatkan perhatian , yang antara lain ditandai dengan • Kegagalan dalam memberikan perhatian, kegagalan dalam bekerja secara detil, mau pun seringkali melakukan kecerobohan. • Kesulitan menjaga konsentrasi dalam menerima tugas atau melakukan suatu aktivitas • Sering terlihat tidak mendengarkan jika berbicara dengan orang lain. • Kesulitan mengatur tugas dan kegiatan tertentu. • Cenderung menghindar, tidak senang mau pun enggan mengerjakan tugas yang membutuhkan suatu usaha. • Sering kehilangan sesuatu. • Mudah teralihkan perhatiannya. • Sering melupakan tugas sehari-hari. b. Hiperaktivitas, yang antara lain ditandai dengan • Sering tampak menggerakkan tangan, kaki, dan menggeliat di tempat duduk • Seringkali meninggalkan tempat duduk pada situasi yang mengharuskannya tetap duduk. • Sering berlari atau memanjat. • Mengalami kesulitan bermain atau kesulitan mengisi waktu luang dengan tenang. • Berperilaku seolah digerakkan oleh “motor” • Berbicara secara berlebihan. c. Impulsivitas • Melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang. • Menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan selesai diucapkan • Mengalami kesulitan dalam menunggu giliran. • Menyela atau memaksakan sesuatu kepada orang lain. ADHD dapat dikategorikan menjadi tiga tipe Tipe I Tipe kesulitan konsentrasi Predominately Inattentive Tipe II Tipe hiperaktif – impulsif Predominantly Hyperactive – Impulsive Type Tipe III Tipe kombinasi Combined Type Penanganan untuk gangguan ADHD Diperlukan pendekatan multi disiplin untuk menangani ADHD, antara lain dengan a. Edukasi bagi orang tua, dan pengajar Edukasi menjadi hal yang pertama kali harus dilakukan ketika anak di diagnosa ADHD, agar para orang tua dan pengajar memiliki informasi yang tepat mengenai ADHD, dan penanganan yang harus dilakukan. b. Terapi Farmakologi Penggunaan obat-obatan yang sesuai untuk bidang ini, kiranya lebih tepat psikiater atau dokter anak yang membantu menjelaskannya. Terkadang terapi farmakologi digunakan terlebih dahulu agar anak lebih siap untuk mendapatkan terapi perilaku. c. Terapi Perilaku Terapi perilaku menyasar pada perubahan pola perilaku anak yang negatif menjadi perilaku positif, dan membantu anak agar lebih mampu mengendalikan reaksi berlebihan, reaksi emosional, dan sebagainya. d. Pendekatan Psikososial Pendekatan psikososial dapat berupa pelatihan ketrampilan sosial bagi anak ADHD dengan tujuan antara lain, agar anak dapat memahami norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat serta berperilaku sesuai dengan norma yang ada. Penanganan yang dipaparkan diatas tidak dapat berdiri sendiri. Tidak ada satu jenis penanganan yang paling baik dibandingkan dengan penanganan lainnya, namun hendaknya penanganan tersebut harus saling melengkapi satu sama lain. Mungkinkan ADHD terjadi pada orang dewasa? Sangat mungkin. Beberapa penelitian juga mengatakan, ADHD dapat bersifat genetik, yang artinya bahwa ADHD dapat diturunkan meski pun tidak selalu dari orang tua kepada anaknya. Dalam pengalaman praktek saya, sering saya temui bahwa orang dewasa dengan ADHD tidak menyadari bahwa mereka terkena ADHD. Bahkan beberapa orang dewasa baru menyadari dirinya juga mengalami ADHD, setelah anaknya di diagnosa ADHD. ADHD pada orang dewasa seringkali menyebabkan individu tersebut mengalami kesulitan dalam bekerja atau membangun relasi dengan orang lain. Gejala ADHD pada orang dewasa menyerupai gejala ADHD pada anak-anak, antara lain kesulitan untuk berkonsentrasi dalam waktu yang panjang, mudah terpancing emosinya temperamental, tidak sabar, kesulitan mengorganisir dan menyelesaikan tugas. Jadi jika anda, orang yang anda kenal atau anak anda terlihat memiliki gejala-gejala yang telah dipaparkan diatas, jangan tunda lagi! Segera berkonsultasilah kepada profesional untuk membantu anda. Posting ini merupakan pindahan pertanyaan konsultasi yang diajukan pada psikiater kami Irma,SpKJ di blog beliau Diharapkan pembaca mendapat manfaat pengetahuan dari tanya jawab berikut. nana March 8, 2014 at 233 pm Dok, umur saya 29 tahun, pekerjaan saya adalah costumer service merangkap admin yang sering berhubungan dengan pelanggan. Pekerjaan saya mengharusnya saya harus melayani pelanggan dengan baik, menjawab pertanyaan dari pelanggan secara tuntas atau bahkan ngobrol diluar pekerjaan. Sudah 2 bulan terakhir ini saya selalu gugup, berkeringat, speechless, khawatir, deg-degan dan muka memerah ketika berbicara dengan orang lain, apalagi ketika berbicara dengan posisi berhadap-hadapan. Ketika proses ngobrol tersebut , saya selalu ketakutan dan berpikiran bahwa jangan-jangan muka saya nanti akan merah, dan itu terbukti. Ketika ada client datang, maka saya dada saya selalu berdebar, khawatir, dada panas dan endinganya muka memerah. Kekhwatiran tersebut saya bawa sampai rumah dan lingkungan sekitar. Ketika janjian dengan seseorang untuk ketemu pun saya sudah khawatir jika nantinya ketika ngobrol muka saya akan memerah. Dengan keadaan ini, saya merasa terganggu dan tidak nyaman. Saya pikir hal ini akan sembuh dengan sendiri dan hany sesaat terjadi di diri saya, tapi ternyata sudah lebih dari 2 bulan dan tidak kunjung sembuh. pertanyaan saya Dok 1. Apakah saya mengalami gangguan kejiwaan? jika iya, tergolong serius atau tidak? 2. Untuk gangguan tersebut, sebaiknya saya datang ke psikolog atau psikiater? 3. Jika saya datang ke psikolog atau psikiater, apakah saya akan ditanya macam-macam yang bersifat pribadi? Terimakasih sebelumnya dok Jawab Fransiska Irma April 14, 2014 at 245 pm Dear Nana, Mohon maaf, saya sudah lama tidak mampir ke blog ini. Seperti yang saya umumkan sebelumnya, semua pertanyaan tanya jawab kesehatan jiwa sebaiknya ditanyakan di blog Nur Asa Medika. Meskipun jawaban ini cukup terlambat, namun saya harap Nana dan pembaca lainnya dapat memperoleh informasi dari jawaban saya berikut. Sebelum menjawab pertanyaan Nana, ada baiknya saya terangkan sedikit mengenai apa yang terjadi pada tubuh ketika kita mengalami tekanan secara psikologis, mulai dari derajat ringan sampai berat. Tekanan psikologis atau yang dikenal sebagai stresor akan muncul dalam bentuk pikiran di otak kita. Pikiran ini kemudian akan dipersepsi sebagai stres oleh otak, dan kemudian terjadi perubahan di dalam otak yang memicu pengeluaran hormon-hormon stres dalam tubuh selengkapnya dapat dibaca di artikel yang saya tulis mengenai stres di sini. Hormon stres tersebut juga akan mempengaruhi pembesaran dan pengecilan pembuluh darah, disamping juga mempengaruhi denyut jantung, kelenjar keringat, dan sebagainya. Hal inilah yang menyebabkan wajah Nana menjadi merah. Jadi mengapa wajah Nana menjadi merah? Sumbernya adalah perasaan kecemasan yang melanda Nana yang menyebabkan perubahan sistem kimia di otak dan hormonal di tubuh. 1. Dari cerita Nana, saya mendapat gambaran bahwa Nana mengalami suatu kecemasan ketika berhadapan dengan orang lain. Hal ini dapat dikategorikan sebagai kondisi yang dikenal sebagai fobia sosial. Apakah termasuk dalam gangguan kejiwaan? Jawabannya Ya, bila mana hal ini sampai menyebabkan gangguan dalam fungsi pekerjaan maupun fungsi sosial misal orang jadi berhenti kerja atau tidak mau bertemu orang lain. Namun fobia dapat dikategorikan sebagai gangguan kejiwaan yang ringan sehingga dengan terapi yang tepat dan benar, seharusnya fobia tersebut dapat dikontrol sampai dapat dihilangkan sepenuhnya. 2. Untuk fobia, Nana dapat memilih untuk datang ke psikiater ataupun psikolog yang menguasai psikoterapi berjenis Cognitive Behavioral Therapy. Saya kira dalam kasus yang dialami Nana, tidak perlu dilakukan pengobatan dengan obat namun dengan psikoterapi saja sudah cukup. Dalam sesi CBT akan dilakukan berbagai teknik dan modifikasi perilaku yang nantinya diharapkan dapat membantu Nana untuk kembali dapat aktif dalam pekerjaan yang Nana lakukan. 3. Sesi konsultasi dengan psikiater biasanya pertama akan menyoroti kondisi yang Nana alami. Umumnya yang pertama ditanyakan adalah bagaimana gejala ini bermulai, adakah kemungkinan penyakit fisik yang menyebabkan kondisi ini, adakah kemungkinan kondisi ini timbul karena penggunaan suatu zat tertentu dsb. Umumnya dokter psikiater kemudian akan menilai berat ringannya gejala yang dialami, kemudian mempertimbangkan apakah terapi yang diberikan dapat dengan psikoterapi saja ataukah memerlukan bantuan obat tertentu. Mohon maaf saya tidak dapat memberikan gambaran terapi yang dilakukan teman-teman psikolog, karena tidak pernah mengikuti sesi terapi dengan psikolog namun sepanjang pengetahuan saya, umumnya teman-teman psikologi akan juga melakukan ekzplorasi terhadap kondisi yang Nana alami. Sekian jawaban dari saya. Semoga membantu. Salam,
Dibutuhkanperawat untuk mengisi Lowongan Kerja Perawat Terbaru di Panti Rehabilitasi Mental dan Klinik Jiwa Sehat. Jiwa Sehat adalah pant Lowongan Kerja Medis Perawat Februari-Maret 2016 di Klinik Jiwa Sehat 2016-02-04T:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Artikasari Pangestuti
Pemerintah belum memberikan dukungan sistem kepada perempuan dengan gangguan jiwa. Tidak ada upaya mengurangi stigma. Tidak menyediakan tempat tinggal dan tidak mengembalikan kapasitas hukum merekaJakarta ANTARA - Ketua Perhimpunan Jiwa Sehat PJS Yeni Rosa Damayanti mengatakan bahwa pemerintah harus turun tangan dalam menangani permasalahan para perempuan dengan gangguan jiwa yang tinggal di panti-panti sosial yang tidak layak huni. "Pemerintah belum memberikan dukungan sistem kepada perempuan dengan gangguan jiwa. Tidak ada upaya mengurangi stigma. Tidak menyediakan tempat tinggal dan tidak mengembalikan kapasitas hukum mereka," katanya dalam seminar daring bertajuk "Perempuan-Perempuan Penghuni Panti Sosial" di Jakarta, Senin. Ia mengatakan kehadiran pemerintah dalam hal ini sangat penting karena para perempuan yang tinggal di panti-panti tersebut hidup dengan sangat tidak layak. "Mereka, perempuan dengan gangguan jiwa itu tinggal di suatu ruangan tertutup dengan penghuni puluhan orang dan hanya diperkenankan ke luar ruangan pada waktu makan," katanya. "Mereka tidur di bawah, dengan lantai beralas tikar dan tidak boleh ke luar ruangan selama 24 jam kecuali saat makan pagi, makan siang dan makan sore," tambahnya. Selain itu, katanya, ada juga panti yang menyediakan deretan ruangan kecil ukuran 1x2,5 meter yang dihuni satu orang per ruangan. Dalam ruangan itu ada selokan tempat penghuni bisa buang air kecil, makan dan tidur di tempat yang sama. Ia membandingkan kehidupan kaum perempuan dengan gangguan jiwa atau disabilitas mental ini dengan orang yang di penjara lantaran melakukan tindak pidana. "Yang berat bagi mereka, mereka tidak tahu kapan mereka ke luar panti. Itu lebih berat dari yang dialami tahanan atau napi," katanya. Menurut data PJS, tercatat ada 101 panti rehabilitasi mental di Indonesia yang sebagian besar berada di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Jumlah penghuni panti-panti tersebut mencapai orang yang 40 persen diantaranya merupakan perempuan. "Jadi sekitar perempuan hidup di panti-panti sosial ini," demikian Yeni Rosa Damayanti. Baca juga Petugas medis bebaskan seorang perempuan dari pasungan di Banyumas Baca juga Tiga orang ODGJ meninggal dunia di panti Baca juga Pemilih dengan gangguan jiwa di panti Cipayung lancar mencoblos Baca juga Panti lansia Tresna Werdha Bogor dinilai tidak layakPewarta Anita Permata DewiEditor Andi Jauhary COPYRIGHT © ANTARA 2021
sayapernah bawa teman ke panti jiwa sehat sepertinya lokasinya di griyaloka deh . dibelakang dan tidak jauh dari gereja santa ursula bsd.tempatnya bersih didepan taman masih bersih banget Panti Rehabilitasi Mental Jiwa Sehat. Komplek Taman Salvia, Jl. Palm Merah V, Blok BN No. 36, Serpong, Rawa Buntu, Tangerang Selatan
PantiRehabilitasi Mental Jiwa Sehat Free Webinar Awam. Oct 3, 2020 - Oct 3, 2020. Dalam seminar online ini kita akan sama-sama membahas tentang tanda dan gejala serta penyebab permasalahan psikologis. Diharapkan dengan penyampaian materi ini terjadi peningkatan pemahaman para peserta seminar tentang masalah ini.
Perusahaanini bekerja di industri berikut: Kediaman dengan layanan dukungan. Nama: Pt Tritama Niaga Berjaya. Terlibat dalam: Kediaman dengan Panti Rehabilitasi Mental Jiwa Sehat. 9,05 km Mentari Anakku (Klinik Psikologi dan Pusat Terapi Anak) 10,23 km. Sumber Daya Terdekat. Kopi. Belanja. Bank. Hotel. Farmasi. Taksi. Gas. Otomotif
9uKO. npmub821ll.pages.dev/300npmub821ll.pages.dev/67npmub821ll.pages.dev/151npmub821ll.pages.dev/240npmub821ll.pages.dev/251npmub821ll.pages.dev/114npmub821ll.pages.dev/327npmub821ll.pages.dev/84npmub821ll.pages.dev/33
panti rehabilitasi mental dan klinik jiwa sehat