Penanaman kelapa sawit membutuhkan benih sawit yang bagus agar hasilnya optimal. Selain itu perlu mengetahui cara membibit sawit yang benar sesuai teknik budidaya perkebunan. Perlunya teknik penanaman sesuai standar agar bibit benar-benar memiliki kualitas sehat. Cara memilih biji sawit untuk dijadikan bibit juga perlu pemahaman detail. Hasil baik berawal dari bibit yang digunakan dalam pola tanam budidaya sawit ini. Bahan Tanaman yang Baik dan Legal atau AsliA. Dilepas Resmi oleh Menteri PertanianB. Sudah DisertifikasiC. Asal Usul Jelas10 Langkah Panduan Cara Membibitkan Benih Sawit1. Pemilihan Bibit Legal2. Kecambah3. Media tanam4. Lokasi Pembibitan5. Pembibitan Awal6. Penanaman7. Pemeliharaan Pembibitan8. Pembibitan Utama9. Pemeliharaan10. Persiapan Penanaman di Area PerkebunanSudah Tau Cara Membibitkan Benih Sawit? Bahan Tanaman yang Baik dan Legal atau Asli Faktor utama untuk bibit bagus dengan bahan tanaman unggulan. Baik dalam memilih biji hingga memilih bibit untuk proses selanjutnya. Keberhasilan pengembangan kelapa sawit membutuhkan penyediaan bahan tanaman yang baik, bermutu dan berkualitas. Beberapa ciri yang perlu diperhatikan ketika memilih benih sawit adalah Benih kelapa sawit yang berkualitas tinggi mempunyai mata tunas plumula berwarna kuning gading. Tempurung kecambah sawit berwarna hitam gelap. Perlu memperhatikan panjang akar radikula, akar yang baik ukurannya <2 cm. Warna calon akar kekuningan hampir hijau. Bibit sawit berbentuk lonjong menyerupai biji melinjo, tempurungnya harus berwarna hitam gelap. Bebas jamur serta bersih dari serabut. Setiap benih hanya memiliki satu mata tunas dengan bentuk tunas yang lurus serta akar yang segar dan masih bertudung. Perlu diingat, pemilihan bibit ini berguna untuk hasil berpuluh tahun mendatang jadi jangan asal pilih. Bibit juga harus legal atau asli, artinya A. Dilepas Resmi oleh Menteri Pertanian Merupakan varietas unggulan DxP yang telah resmi dilepas menteri pertanian. B. Sudah Disertifikasi Artinya diproduksi pada benih khusus yang telah disertifikasi dengan penyilangan ibu induk dura D dengan menyilangkan bapak pisifera P. Dengan begitu telah teruji dengan bagus keunggulannya. C. Asal Usul Jelas Bibit berasal dari indukan dengan kemurnian genetik jaminan mutu dan perkecambahan benih rapi serta tersistem. Selain itu terlihat dengan jelas berapa lama kecambah sawit tumbuh karena legal, asli dan indukannya jaminan mutu. 10 Langkah Panduan Cara Membibitkan Benih Sawit Cara membibitkan benih sawit yang benar bisa cek tahapannya dengan lengkap sebagai berikut 1. Pemilihan Bibit Legal Legalitas mempengaruhi hasil, seperti penjelasan sebelumnya, pilih yang legal dan asli dengan indukan jelas. Perlu diperhatikan juga cara memilih bibit sawit dari brondolan, langkah seperti ini untuk antisipasi agar hasil sesuai spesifikasi yang diharapkan. 2. Kecambah Kecambah yang digunakan mendapat perlakuan tertentu, yaitu Pada saat kedatangan kecambah, kecambah disimpan dalam suhu ruangan. Kecambah segera ditanam keesokan harinya dan tidak boleh disimpan lebih dari 5 hari. 3. Media tanam Untuk dijadikan bibit yang bagus, butuh media tanam yang tepat untuk sawit. Media tanam atau tempat yang cocok untuk kelapa sawit adalah Tanah yang berkualitas baik, misalnya tanah bagian atas top soil, dan gembur. Jika tanah kurang gembur bisa dicampur perbandingan pasir tanah = 31 kadar pasir tidak melebihi 60% dan harus bebas hama kelapa sawit. Sebelum masuk polybag, campuran tanah dan pasir diayak dengan ayakan kasar berdiameter 2 cm. Mencampur pupuk MOAF dari PKT dan biarkan selama satu bulan sebelum mulai ditanami kecambah. 4. Lokasi Pembibitan Jangan abaikan lokasi pembibitan karena ada syarat tertentu supaya hasilnya maksimal, antara lain Lokasi dekat sumber air dan tanah berpolibag. Topografi yang rata dan berada di tengah kebun. Akses jalan baik. Terhindar dari banjir dan angin kencang atau kelembaban yang ekstrem. Aman dari gangguan ternak, hama dan manusia. 5. Pembibitan Awal Cara membibit sawit di awal atau pre nursery dengan teknik berikut Siapkan bedengan dengan ukuran lebar ±1,2 meter dan panjang ± 8 meter untuk setiap bedengan. Dasar bedengan harus lebih tinggi dari permukaan tanah untuk memperlancar drainase. Agar lebih aman dan mencegah bibit kelapa sawit terkena sinar matahari secara langsung dan menghindari terbongkarnya tanah di polybag akibat terpaan air hujan, lakukan pembuatan naungan dengan ukuran lebar 3 m, panjang 50 m sesuai kebutuhan, dan tinggi 2,5 m. Pembibitan awal selama 3 bulan pertama dengan polybag kecil 6. Penanaman Cara merawat bibit sawit biar cepat besar berhubungan erat dengan penanaman kecambah. Penanaman ini dilakukan setelah penyediaan bibit asli, media tanam lengkap dan siap tanam. Cara membibit sawit saat penanaman kecambah Pre Nursery adalah sebagai berikut Pastikan kecambah diseleksi sebelum di tanam di polybag. Siapkan baki berisi air dan keluarkan kantong kecambah dari kotak. Letakkan kantong kecambah dalam baki agar tetap terjaga kelembabannya. Buka perlahan kantong kecambah dan percikkan air jika cuaca panas. Siapkan polybag yang sudah diisi tanah top soil, dan siram sampai jenuh, kemudian buat lubang tanam dengan kedalaman 2 cm. Kecambah ditanam di polybag dengan akar ke bawah tidak boleh terbalik. Kecambah yang tidak lolos seleksi segera disisihkan agar tidak tertanam. Setelah kecambah ditanam di polybag, ratakan tanah dengan sedikit menekan. Setelah semua proses di atas dilakukan, susun polybag di bedengan yang sudah diberi naungan. Selama masa pembibitan Pre Nursery, lakukan seleksi bibit akibat kelainan genetis atau kesalahan kultur teknis dan serangan hama penyakit kelapa sawit. Setelah bibit berumur 3 bulan, bibit dipindah di polybag besar Main Nursery, fase pembibitan Main Nursery adalah 9 bulan atau lebih sebelum bibit ditanam di areal perkebunan. Fase pembibitan Main Nursery juga dilakukan seleksi bibit yang ketat supaya bibit yang ditanam di areal perkebunan baik dan produktif. Hal penting yang harus diperhatikan selama fase pembibitan Pre Nursery dan Main Nursery adalah penyiraman bibit dengan volume air yang sudah ditentukan sebelumnya. Hal penting lainnya adalah pemberian pupuk dengan dosis yang tepat selama fase pembibitan Pre Nursery dan Main Nursery. 7. Pemeliharaan Pembibitan Pemeliharaan dibutuhkan secara berkala dan proses beberapa bulan, yaitu Kecambah dalam polybag kecil 3 bulan dan siram setiap pagi sore. Jangan lupa antisipasi adanya Gulma dan hindari dulu pestisida kelapa sawit. Kecuali memang terdapat penyakit kelapa sawit yang harus segera ditanggulangi. Pemupukan dilakukan secara berkala dengan pupuk MOAF yang diformulasikan secara spesifik dan khusus. Seleksi bibit yang abnormal dan sehat. Bibit sehat pada usia 3 bulan, dan telah berdaun 3 hingga 4 helai. 8. Pembibitan Utama Main nursery atau pembibitan utama dengan cara merawat bibit sawit agar cepat besar perlu dilakukan langkah berikut Pembibitan utama, bibit dipindahkan ke dalam polybag besar, dipelihara selama 9 – 12 bulan sampai siap untuk dapat ditanam. Area pembibitan telah bersih dan rata dengan drainase yang bagus. Pemancangan jarak tanam antar polybag disesuaikan dengan kebutuhan, dan sesuai lamanya bibit di Main Nursery. Sehari sebelum dipindah, polybag disiram sampai jenuh. Penyiraman bibit selama fase pembibitan Main Nursery dua kali sehari dengan volume penyiraman sesuai dengan kebutuhan bibit Main Nursery. Selama fase pembibitan Main Nursery selain penyiraman, hal penting lainnya adalah pemberian pupuk MOAF 3+ secara berkala dengan dosis yang tepat dan pengendalian gulma serta hama dan penyakit. 9. Pemeliharaan Agar cara membibit sawit berjalan dengan baik, perlu adanya pemeliharaan tanaman yaitu Lakukan penyiraman 2 x sekali sehari pada pagi dan sore hari. Lakukan pengendalian Gulma dan siapkan obat jamur pada tanaman sawit jika terjadi hal yang abnormal pada bibit. Gulma yang tumbuh pada kantong polibag bibit sawit dapat disiang secara manual dengan rotasi 2 minggu sekali. Lakukan pemupukan di sekitar tanaman tapi bibit jangan sampai terkena pupuk, secara foliar application melalui daun. Lakukan seleksi bibit ketika sudah sampai saat untuk tanam di area kebun. Bibit abnormal dan tumbuh tidak sehat segera dipisahkan. 10. Persiapan Penanaman di Area Perkebunan Sebelum dipindah ke area penanaman utama perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut Pindahkan bibit dari pembibitan awal pada saat usia 3 bulan dengan jumlah daun 3-4 daun. Persiapan dan pengolahan tanah dilakukan dengan meratakan areal menggunakan buldozer. Kemudian, tanah dikikis setebal ± 10 cm dan dikumpulkan ke bagian tepi areal. Lakukan penyiraman agar bibit tetap segar dan lembab sebelum penanaman, dan jika diperlukan lakukan pangkas bibit untuk memudahkan bibit dari Main Nursery ke areal penanaman. Perlu diketahui juga umur bibit yang dapat ditanam di areal pertanaman Ideal 12 bulan Paling tua 24 bulan; untuk daerah yang rawan hama gajah, babi, beruang, tikus, dan landak Sudah Tau Cara Membibitkan Benih Sawit? Selanjutnya merawat bibit yang telah lengkap dengan perlakuan hingga penanaman dengan baik. Cara membibitkan benih sawit membutuhkan pengetahuan, kesabaran, dan ketelatenan agar tanaman sawit tubuh optimal serta produktivitas maksimal. Semoga informasi di atas bermanfaat ya! Bagi perusahaan perkebunan yang memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai pupuk yang tepat untuk kelapa sawit. Kunjungi website kami atau menghubungi whatsapp +62 821 2000 6888.
CaraMembuat Minyak Sawit Sendiri 1. Pengumpulan Buah Kelapa Sawit. Pada tahap ini, kelapa sawit yang telah matang, di ambil atau biasa di sebut pengumpulan tandan buah segar atau TBS. Pemilihan buah yang memiliki kualitas baik karena akan berpengaruh pada kualitas minyak yang dihasilkan. Pengangkutan buah inimenggunakan truk untuk di bwa ke Merawat bibit tanaman hasil mencangkok ataupun stek, sekilas tampak mudah karena melihat perakaran tumbuhan sudah cukup kuat. Namun dengan perawatan seadanya tentu akan membuat pertumbuhannya tidak maksimal dan bahkan bisa sangat mudah terserang hama penyakit. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bibit tanaman dapat tetap sehat hingga cepat menghasilkan buah. Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba untuk mendapatkan hasil tanaman yang maksimal 1. Lubang Tanam Memindahkan bibit ke dalam lubang tanam, sebaiknya dilakukan saat bibit sudah mencapai tinggi sekitar 0,5 – 1,5 meter. Perbedaan tinggi ini juga berpengaruh terhadap lebar lubang tanam yang akan dibuat. Untuk bibit dengan tinggi 0,5 meter, buatlah lubang tanam dengan ukuran 50x50x50 cm, bibit dengan tinggi 1 meter memerlukan lubang tanam berukuran 75x75x75 cm dan bibit setinggi 1,5 meter memerlukan lubang tanam berukuran 100x100x100 cm. Sebelum memasukkan bibit ke dalam lubang, bersihkan terlebih dahulu lubang tersebut dari bebatuan ataupun sampah, kemudian masukkan pupuk fosfat berupa Rock Phosphat RP, Triple Super Phosphat TSP ataupun Super Phosphat 36 SP36 yang berguna membuat pertumbuhan akar lebih kuat. Masukkan 100 gram fosfat untuk bibit tumbuhan setinggi 0,5 meter, 150 gram untuk bibit setinggi 1 meter dan 200 gram untuk bibit setinggi 1,5 meter. Selanjutnya, lepaskan plastik polybag pada bibit secara hati-hati dan masukkan bibit tersebut ke dalam lubang tanam. 2. Tanah Penutup Untuk menutup lubang tanam, gunakan campuran pupuk kandang dengan tanah yang akan digunakan untuk menutup lubang. Sebaiknya gunakan tanah yang gembur untuk membuat perakaran dapat tumbuh dengan leluasa. Anda bisa menggunakan tanah lain yang bukan dari tanah galian sebelumnya jika dirasa kurang baik untuk dijadikan media tanam. Untuk pertumbuhan yang lebih baik lagi, campuran bisa terdiri dari tanah gembur, pupuk kandang dan pupuk fosfat yang diaduk rata. Masukkan campuran tanah tersebut sampai setinggi batas leher bibit yang ditanam, kemudian padatkan tanah di sekitarnya agar bibit tidak miring. Pemadatan ini tidak akan membuat tanah di dalam menjadi padat, karena campuran tanah tersebut sudah cukup gembur dan cocok untuk pertumbuhan tanaman. 3. Kadar pH Tanah Kadar keasaman pada tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanah yang asam yakni tanah dengan pH rendah pH 7, mengakibatkan fosfor banyak diikat oleh Kalsium Ca dan unsur mikro Molibdenum Mo menjadi sangat banyak. Jika begitu, Mo juga bisa meracuni tanaman sehingga menetralkan kadar pH tanah sangat diperlukan agar unsur-unsur hara bisa lebih mudah larut dalam air dan bisa diserap dengan baik oleh tanaman. Untuk menetralkan pH tanah yang asam, bisa menggunakan pengapuran menaburkan kapur dolomit ke tanah, sedangkan untuk pH tanah yang basa, bisa dilakukan dengan penambahan belerang S. 4. Penyiraman Penyiraman pada tanaman merupakan hal yang sangat umum dalam merawat tanaman. Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kualitas dan kuantitas air sangat perlu diperhatikan. Untuk kualitas air, penggunaan air sumur merupakan cara terbaik karena mengandung zat-zat yang sangat diperlukan oleh tanaman. Apabila Anda menggunakan air hujan ataupun air ledeng, endapkan dulu selama 12-14 jam sebelum digunakan, karena biasanya air tersebut mengandung zat lain, seperti kaporit yang kurang baik untuk tanaman. Untuk penggunaan air sungai, bisa saja memberikan hasil yang baik, tetapi jika air tersebut belum terjamin kebersihannya, sebaiknya dihindari karena dikhawatirkan mengandung limbah yang justru dapat meracuni tanaman. Kuantitas penyiraman bisa ditentukan, tergantung jenis tanamannya dan pastikan air mengalir di semua bagian tumbuhan, khususnya daun-daunnya agar tampak segar dan melancarkan proses fotosintesis. Untuk jenis tanaman yang bisa hidup di dalam ruangan, biasanya tidak memerlukan banyak air karena penguapan di dalam ruangan lebih sedikit dari pada tanaman yang berada di luar ruangan. Waktu penyiraman terbaik adalah saat pagi hari sebelum pukul dan sore hari setelah pukul 5. Pelindung Batang Tumbuhan yang ditanam langsung di tanah tanpa menggunakan pot, biasanya rawan terinjak oleh manusia maupun hewan yang lewat. Memberi pagar pada bibit tanaman yang belum terlalu besar sebaiknya dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut. Menggunakan pagar dari kayu atau bambu bisa menjadi pilihan untuk pagar sementara, hingga tanaman dirasa sudah cukup besar dan aman dari masalah tersebut. 6. Pemupukan Pemupukan pada tanaman sangat perlu dilakukan. Walaupun pupuk kandang sudah digunakan untuk campuran media tanam, penggunaan pupuk organik lainnya juga diperlukan untuk mendapatkan hasil yang baik. Anda bisa memberikan pupuk NPK sebanyak 25 gram dengan perbandingan 151515 yang diberikan setiap 4 bulan sekali hingga tanaman berumur 2 tahun. Setelahnya, sekitar tahun ketiga dan seterusnya Anda bisa menambahkan kuantitas pupuk hingga sebanyak 100 gram. Cara pemupukan tanaman dapat dilakukan dengan membenamkan pupuk sedalam 10 cm ke media tanam, kemudian siram secukupnya. Klik disini untuk melihat semua produk pupuk organik yang kami jual. 7. Pengendalian Hama dan Gulma Hama adalah hewan yang dapat merusak pertumbuhan tanaman, baik secara langsung maupun tak langsung. Jenis-jenis hama diantaranya adalah ulat, lalat buah, tikus, gangsir, walang sangit, wereng dan lain-lain. Untuk mengatasi hama bisa menggunakan cara kimiawi ataupun biologis. Secara kimiawi bisa menggunakan insektisida hama serangga atau larvasida hama ulat. Cara biologis adalah dengan menggunakan predator hama tersebut, seperti hama ulat kupu-kupu artona misalnya, dapat diberantas dengan lebah penyengat, atau hama kutu loncat yang dapat di berantas dengan semut rang-rang. Selain itu juga Anda dapat menempatkan tanaman kemangi ataupun kenikir di sekitar tanaman karena kebanyakan hama tidak menyukai bau menyengat yang dikeluarkan tanaman tersebut. Klik disini untuk melihat semua produk insektisida yang kami jual. Gulma adalah sejenis tanaman pengganggu yang juga dapat merusak pertumbuhan tanaman secara perlahan namun menimbulkan kerugian yang cukup besar. Gulma merusak tanaman dengan berkompetisi kuat untuk mengambil unsur-unsur hara, sinar matahari, ruang tumbuh, udara dan air. Beberapa contoh gulma diantaranya adalah rumput teki ataupun tanaman paku-pakuan. Untuk pemberantasan gulma, bisa dilakukan dengan cara manual, yakni mencabut gulma tersebut. Namun jika tanaman memiliki kuantitas yang sangat banyak, menggunakan cara kimiawi juga dapat dilakukan dengan penyemprotan herbisida racun rumput dengan bahan aktif isoprofil amina glifosat, seperti RoundUp, SunUp, Basmilang dan Rambo yang dicampur herbisida dengan bahan aktif 2,4D Amina, seperti Lindomin dan DMA6. Klik disini untuk melihat semua produk herbisida yang kami jual. 8. Pemangkasan Pemangkasan pada cabang tanaman, tak hanya membuat tampilannya tampak lebih rapi. Cara ini juga bisa memutus siklus hama, sehingga membuat tanaman lebih terjaga dari serangan hama. Manfaat lainnya juga bisa memicu pertumbuhan bunga-bunga baru yang akan menjadi bakal buahnya. Klik disini untuk melihat semua produk gunting yang kami jual. 9. Repotting Repotting adalah proses pergantian pot dan media tanam, khususnya pada tanaman dalam pot Tabulampot. Hal ini perlu dilakukan untuk mengganti unsur hara yang telah habis serta berguna untuk mengembalikan kegemburan pada media tanam, karena tanah yang terlalu padat bisa membuat kadar pH tanah semakin asam dan tidak baik untuk kesehatan tanaman. Akar yang telah memenuhi pot juga dapat mengurangi ruang tanam sehingga akan menghambat pertumbuhannya. Pada jenis tanaman tahunan, sebaiknya lakukan repotting setiap 9 atau 12 bulan sekali, sedangkan pada jenis tanaman musiman dapat dilakukan setiap 3 atau 4 bulan sekali. Sebaiknya lakukan proses repotting ini saat sore hari, dimana cuaca sudah cukup teduh agar mengurangi penguapan berlebih. Merawat bibit tanaman yang baru dibeli sangatlah mudah dan menyenangkan jika kita tahu cara memperlakukannya dengan baik. Dan perlu diingat, untuk mendapatkan hasil tanaman yang maksimal, sebaiknya jangan menggunakan bibit yang berasal dari biji, namun gunakanlah bibit yang berasal dari hasil okulasi, stek ataupun cangkok. Demikianlah tips merawat tanaman, ikuti langkah diatas! niscaya tanaman Anda akan selalu sehat dan berkembang dengan normal. Selamat mencoba! Masuk Caramerawat pohon durian dari kecil. Untuk Anda yang ingin tahu seperti apa cara merawat bibit durian montong dan bibit durian lainnya saat masih kecil, berikut penjelasannya : 1. Pemberian naungan. Pemberian naungan umumnya dilakukan pada saat bibit baru selesai ditanam. Kecambahatau bibit sawit dimasukkan ke dalam polibag yang berukuran 12 x 35 cm atau 15 x 23 cm. Sebelumnya polybag tersebut telah diisi dengan tanah lapisan atas yang telah diayak sekitar 1,5 - 2,0 kg. Kecambah sawit atau bibit sawit lalu ditanam ke dalam polybag yang telah berisi tanah sedalam 2 cm.CaraMemilih Polybag Cara Memilih Polybag. Polybag, selanjutnya ditulis polibeg, adalah kantong plastik berlubang-lubang yang biasanya dipakai sebagai wadah media tempat tumbuh bibit tanaman. Jika misalnya direncanakan bibit sawit itu akan ditanam pada umur 1 tahun atau lebih, maka pakailah polibeg kelas A, ukuran 35x40 cm. Jika pada umur
lSh5.